Speaker
Description
Artikel ini membahas penerapan kearifan lokal dalam pendidikan karakter di SDN 7 Bentek, Kabupaten Lombok Utara. Kearifan lokal di Indonesia, sebagai aset budaya yang diwariskan secara turun-temurun, berperan penting dalam memperkuat identitas dan nilai-nilai sosial masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa penting kearifan lokal bisa diterapkan dalam pendidikan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan observasi untuk memahami bagaimana nilai-nilai kearifan lokal, seperti Tapsila, Krama, dan Gama, diintegrasikan dalam kurikulum sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan seperti permainan tradisional, ngaji lawat, dan pembacaan babad berkontribusi pada pembentukan karakter siswa yang beriman, toleran, dan empatik. Penerapan kearifan lokal dalam pendidikan tidak hanya membantu siswa mengenal budaya mereka, tetapi juga menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis di tengah keragaman budaya dan agama. Dengan demikian, artikel ini menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal sebagai upaya pelestarian budaya di era modern.
